Korban Tewas Pertempuran Israel-Hamas: 510 Warga Palestina dan 20 Warga Israel
Metrotvnews.com, Gaza: Pertempuran antara Israel dan
Hamas di Gaza, Palestina, berlanjut di tengah meningkatnya seruan
internasional untuk menghentikan serangan. Serangan udara Israel
menghantam rumah keluarga Siyam di Gaza selatan, dekat Kota Rafah, Senin
(21/7/2014) pagi waktu setempat. Akibatnya 10 orang tewas, termasuk 4
anak dan bayi 9 bulan.
Tank Israel juga menggempur Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah,
wilayah tengah Gaza, dan menewaskan 4 orang serta melukai 15. Angka itu
menambah jumlah korban tewas menjadi 510 warga Palestina, termasuk
hampir 100 anak, dan 20 warga Israel, meliputi 18 tentara dan 2 warga
sipil, juga melukai lebih dari 3.100 orang.
Pada Minggu (20/7), satu serangan Israel meluluhlantakkan sebuah rumah
di Kota Khan Younis dan menewaskan 25 orang dalam satu keluarga besar.
"Dua puluh lima! Bukankah itu sudah menunjukkan bahwa Israel itu kejam?
Kami tidak bohong kan? Buktinya ada di sini, di kamar mayat!" seru Sabri
Abu Jamea, salah satu kerabat keluarga itu.
Malam harinya, juru bicara Hamas Mushir al-Masri mengklaim telah
menangkap seorang tentara Israel bernama Shaul Aron. Namun laporan Al
Jazeera menyebut Israel membantah penangkapan itu. "Itu tidak benar,"
kata Ron Prosor, duta besar Israel di PBB.
Bagi Israel, penangkapan tentaranya oleh Hamas merupakan skenario
terburuk. Pada 2006, Hamas menangkap seorang tentara Israel dan
menahannya di Gaza sampai Israel mau membebaskan lebih dari 1.000
tahanan Palestina pada 2011.
Sementara itu, anggota milisi Hamas mencoba melintasi terowongan
perbatasan Gaza untuk mencapai Israel, namun 10 orang tewas begitu
pasukan Israel mengetahuinya dan menyerang mereka dari udara. Hamas juga
menembakkan 50 roket, termasuk dua ke Tel Aviv, Israel. Namun, tidak
ada laporan korban tewas.
"Ini bukan saatnya bicara gencatan senjata. Kita harus menuntaskan misi
dan misi ini tidak akan berhenti sampai ancaman hilang," kata Gilad
Erdan, menteri komunikasi sekaligus anggota kabinet keamanan Perdana
Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, kemarin juga menegaskan
pihaknya akan melanjutkan serangan selama itu dibutuhkan, untuk melawan
serangan roket dari Hamas.
Pekan lalu, Israel menerima tawaran Mesir untuk melakukan gencatan
senjata tetapi kemudian melanjutkan serangan setelah Hamas menolak
proposal itu. Sebelum ada gencatan senjata, Hamas menyatakan ingin
beroleh jaminan bahwa Israel dan Mesir akan benar-benar membuka blokade
perbatasan Gaza.
Sementara pertempuran berlangsung, upaya diplomasi pun berlanjut. Seusai
pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai Gaza kemarin di Doha,
Qatar, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam aksi Israel yang
menewaskan ratusan warga Palestina di Gaza. Menteri Luar Negeri Amerika
Serikat John Kerry juga berangkat ke Mesir kemarin untuk bergabung dalam
perundingan guna melanjutkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang
pernah disepakati pada November 2012. (Reuters/AP/Al Jazeera/Wey)